Rabu, 19 Agustus 2009

DIRGAHAYU HUT RI KE - 64

MERDEKA.....MERDEKA.....MERDEKA

" Tujuh belas agustus tahun empat lima, itulah hari kemerdekaan kita, hari merdeka, nusa dan bangsa, hari lahirnya bangsa Indonesia..." MERDEKA ! MERDEKA !MERDEKA ! Indonesia sudah melewati kurun waktu inam puluh empat tahun, artinya lebih dari setengah abad bangsa indonesia menghirup udara kemerdekaan tanpa ada tekanan dari bangsa lain.

Merdeka dari penjajahan Belanda dan jepang merupakan harga mahal yang telah ditebus nenek moyang kita dengan darah dan air mata. Kekayaan alam yang di rampas, hak - hak manusia yang dipasung adalah kesengsaraan bertahun tahun yang harus dirasakan bangsa ini dulu. Namun dengan semangat persatuan dan kesatuan, belenggu penjajah itu akhirnya putus.

Dulu, saat nenek moyang kita berjuang, mereka tak kenal ras, suku maupun agama. Semua bersatu untuk satu tekad dan tujuan yakni MERDEKA, tak heran jika sekelompok pemuda akhirnya berinisiatif untuk mendeklarasikan Sumpah Pemuda. Semangat yang berkobar dari para pemuda untuk membantu negeri ini sejajar dengan bangsa lain berhasil.

Bukan waktu yang pendek, lebih dari tiga abad jepang menjajah negeri kita. Sejarah pahit jika kita mengenang kerja rodi nenek moyang kita, dan kini sudah saatnya. Kita bukan hanya bisa mengenang, namun harus bisa membuktikan kepada nenek moyang kita sebagai Pahlawan negeri ini yang telah gugur, membuktikan dengan prestasi kita untuk negeri ini.
Sebagai anak bangsa, ada baiknya kita jaga alam indonesia ini, kita jaga dari kerusakan dan kepunahannya, alam negeri kita ini sangat kaya jangan sampai kita sia siakan dan sengsara di negeri yang hijau ini. Jika alam yang kita miliki sangat luar biasa dan akan kita jaga, kita juga tidak boleh mengabaikan rasa kesatuan bangsa ini. Dulu para pejuang bersatu untuk sebuah cita-cita dan tujuan yang sama. Maka saat ini, ada baiknya kita teruskan dan kita wujudkan rasa tersebut berdampingan dengan aman dan tentram antar suku, antar pulau, antar kota hingga antar tetangga adalah keharmonisan hidup yang harus kita lestarikan. Bagaimana bangsa ini akan membangun jika antar individunya tak memiliki semangat persatuan dan kesatuan ? Bagaimana bangsa ini bisa bersaing dengan bangsa lain dalam sain dan teknologi, kalau antar sesamanya masih suka baku hantam.
64 tahun kemerdekaan bangsa indonesia, mari kita syukuri, mengisinya dengan karya terbaik kita yang akan kita persembahkan untuk dunia, bersatu padu menyongsong negeri kita sejahtera lahir dan bathin.

Kamis, 06 Agustus 2009

POLISI JAGA KETAT PELANTIKAN DEWAN BARU

TAK INGIN KECOLONGAN, PENGAMANAN BERLAPIS

Pengamanan prosesi pelantikan anggota DPRD Majalengka hasil pelantikan Pemilu Legislatif 2009 tampaknya menjadi prioritas utama pihak kepolisian . Hal itu terlihat dari segi pengamanan yang dilakukan jajaran Polres Majalengka secara berlapis

Menurut Kapolres Majalengka , AKBP Tantan Sulistyana SH SIK didampingi Kasat Reskrim AKP Bambang Suryanata SH, untuk mengamankan prosesi pelantikan anggota dewan pihaknya mengerahkan 52 personil. Mereka terdiri dari Satuan Samapta, Intel, Reskrim yang sengaja di terjunkan ke lapangan dengan sistem terbuka dan tertutup baik pengamanan luar maupun dalam.

Dikatakan dia, Polisi memeriksa terlebih dulu kendaraan yang masuk ke halaman gedung dewan yang merupakan lokasi dilaksanakannya pelantikan. Hal ini dilakukan untuk menjaga ddari berbagai kemungkinan buruk dan demi lancarnya pelaksanaan pelantikan para wakil rakyat tersebut.
Menurut Bambang, hal ini dilakukan semata-mata untuk menjamin agar prosesi pelantikan anggota DPRD bisa berjalan aman dan lancar. Terkait adanya aksi demo dari Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Majalengka, Bambang menilai aksi yang berhasil diatasi itu tidak mempengaruhi jalannya kegiatan.
"Prioritas pengamanan jalannya pelantikan menjadi fokus kami, termasuk prioritas keamanan lainnya," imbuh Bambang saat ditemui di sela-sela pengamanan jalannya pelantikan anggota dewan baru, kemarin (4/8).
Sementara saat disinggung soal penyekatan terhadap para pelaku teroris di Kabupaten Majalengka, kapolres menambahkan bahwa pihaknya hingga kini masih melakukan langkah antisipasi. Hal itu dengan menempatkan sejumlah petugas dibeberapa titik rawan, termasuk di sekitar wilayah selatan, dimana pelaku teroris bom Bali (Alm Salik Firdaus) dan Nur Hasbi pernah tinggal.
Bahkan sebut Kapolres , anggotanya terus melakukan monitoring untuk mencegah masuknya para pelaku teroris ke Majalengka, "Kita sudah sebar anggota, temasuk dibeberapa titik dan wilayah yang bisa dijadikan tempat persembunyian mereka guna mengantisipasi serta membatasi ruang gerak para tersangka,"pungkasnya.