Tugas dan tanggung jawab yang dipikul jajaran Kepolisian dari tahunketahun semakin berat. Terutama dalam menjaga keamanan, ketertiban di masyarakat yang sudah barang tentu p[enuh dengan tantangan serta resiko yang tidak sedikit. Tidak sedikit gangguan kamtibmas muncul kepermukaan, apalagi saat sekarang ini Polri terkonsentrasi kepada perburuan teroris seperti di Aceh dan Pamulang pada kemarin ini.
Untuk mengantisipasi hal tersebut serta meningkatkan skill bagi anggota Kepolisian, baru-baru ini Polres Majalengka menggelar latihan menembak bagi 220 anggotanya. Kegiatan selama 2 hari tersebut dilaksanakan di Lapangan Tembak Yonif 321 Galuh Taruna.
Anggota yang mendapatkan pelatihan terdiri dari satreskrim, gegana, anggota patroli Quick Wins dan bagi anggota pengamanan pejabat serta obyek vital seperti bank. Pelaksanaan latihan berlangsung sesuai dengan harapan dengan menghadirkan instruktur dari Dentasemen C Brimob Cirebon sebanyak 5 Orang anggota dibawah pinpinan Ipda Iwan Gunawan, SH.
Instruktur Ipda Iwan Gunawan , SH melalui Bripka Otang Suryadi menyebutkan dalam latihan tersebut dilakukan system penilaian dari mulai teknik menembak hingga ketepatan sasaran tembak.
“Dalam latihan yang dilaksanakan saat ini menggunakan senjata laras panjang jenis SS1 seri V2 dengan jarak tembak efektif 100 meter menggunakan caliber 7, 62 mm, Masing-masing anggota mendapatkan jatah 12 peluru dengan rincian 2 kali tembak percobaan, 5 kali tembak posisi berdiri dan 5 kali tembak sikap pilih,” paparnya.
Sementara itu, ditempat yang sama Kapolres Majalengka AKBP Tantan Sulistyana, SH, SIK menuturkan pelaksanaan pelatihan menembak merupakan kegiatan rutin bagi anggota Polres Majalengka yang diberikan izin dalam memegang senjata api . Menurut Kapolres , tidak semua anggota kepolisian bisa memegang senjata ada beberapa criteria khusus diantaranya lulus tes psikologi dan mempunyai lulus uji skill.
Bagi nggota yang lulus ujian tersebut menurut Kapolres diharapkan mampu menguasai teknik menembak sesuai dengan aturan, Hal tersebut sebagai upaya untuk antisipasi pengamanan yang lebih professional mengingat tindak kejahatan yang sering muncul saat ini banyak yang menggunakan senjata api.
“Bagi anggota kepolisian yang mendapat kepercayaan memegang senjata diharapkan mampu bersikap professional terutama saat menjalankan tugas sehingga mampu menanggulangi dan mengantisipasi tindak kejahatan yang sewaktu-waktu terjadi secara spontanitas, seperti kejadian perampokan yang menggunakan senjata api,” imbau Kapolres.
Untuk mengantisipasi hal tersebut serta meningkatkan skill bagi anggota Kepolisian, baru-baru ini Polres Majalengka menggelar latihan menembak bagi 220 anggotanya. Kegiatan selama 2 hari tersebut dilaksanakan di Lapangan Tembak Yonif 321 Galuh Taruna.
Anggota yang mendapatkan pelatihan terdiri dari satreskrim, gegana, anggota patroli Quick Wins dan bagi anggota pengamanan pejabat serta obyek vital seperti bank. Pelaksanaan latihan berlangsung sesuai dengan harapan dengan menghadirkan instruktur dari Dentasemen C Brimob Cirebon sebanyak 5 Orang anggota dibawah pinpinan Ipda Iwan Gunawan, SH.
Instruktur Ipda Iwan Gunawan , SH melalui Bripka Otang Suryadi menyebutkan dalam latihan tersebut dilakukan system penilaian dari mulai teknik menembak hingga ketepatan sasaran tembak.
“Dalam latihan yang dilaksanakan saat ini menggunakan senjata laras panjang jenis SS1 seri V2 dengan jarak tembak efektif 100 meter menggunakan caliber 7, 62 mm, Masing-masing anggota mendapatkan jatah 12 peluru dengan rincian 2 kali tembak percobaan, 5 kali tembak posisi berdiri dan 5 kali tembak sikap pilih,” paparnya.
Sementara itu, ditempat yang sama Kapolres Majalengka AKBP Tantan Sulistyana, SH, SIK menuturkan pelaksanaan pelatihan menembak merupakan kegiatan rutin bagi anggota Polres Majalengka yang diberikan izin dalam memegang senjata api . Menurut Kapolres , tidak semua anggota kepolisian bisa memegang senjata ada beberapa criteria khusus diantaranya lulus tes psikologi dan mempunyai lulus uji skill.
Bagi nggota yang lulus ujian tersebut menurut Kapolres diharapkan mampu menguasai teknik menembak sesuai dengan aturan, Hal tersebut sebagai upaya untuk antisipasi pengamanan yang lebih professional mengingat tindak kejahatan yang sering muncul saat ini banyak yang menggunakan senjata api.
“Bagi anggota kepolisian yang mendapat kepercayaan memegang senjata diharapkan mampu bersikap professional terutama saat menjalankan tugas sehingga mampu menanggulangi dan mengantisipasi tindak kejahatan yang sewaktu-waktu terjadi secara spontanitas, seperti kejadian perampokan yang menggunakan senjata api,” imbau Kapolres.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar