Minggu, 28 November 2010

2 PEMUDA MEMBAWA 1.180 PIL DEXTRO DIAMANKAN DI MAPOLRES MAJALENGKA

Hari Minggu 28 Nopember 2010 sekitar jam 09.00 WIB di blok Rebo Desa Sindang Panji Cikijing Kabupaten Majalengka, anggota Polsek Cikijing mencurigai keberadaan dua orang pemuda yang gerak-geriknya mencurigakan. Setelah didekati dan tindakannya semakin mencurigakan kemudian kedua orang tersebut digeledah, dari tangan mereka disita 1.180 butir pil Dextro. Setelah diinterogasi identitasnya, ternyata mereka bukan dokter, pedagang obat, ataupun apoteker, mereka membawa pil Dekstro tersebut untuk dijual kepada orang-orang yang memesannya.

Identitas kedua pemuda yang membawa pil Dekstro tersebut adalah : An bin Ww, 26 tahun, pekerjaan tukang ojeg, alamat Desa Sindang Panji blok Cijauh, Kec Cikijing, serta AL bin JJ, 24 tahun, pekerjaan sopir, alamat blok Rebo Desa Sindang Panji Cikijing Kab Majalengka.

Kapolres Majalengka AKBP Sony Sonjaya didampingi Kapolsek Cikijing AKP Jhonson Madui dan Kasat Narkoba Polres Majalengka AKP Fauzan membenarkan kejadian tersebut. Lebih lanjut Sony menjelaskan bahwa Pil Dekstro memang bukan termasuk NARKOBA sebagaimana diatur dalam UU nomor 35 tahun 2009, Pil Dextro adalah obat bebas, artinya obat tersebut bebas dijual dimana saja. namun perkembangan akhir-akhir ini pil Dextro sering disalahgunakan. Berdasarkan data sementara dari LSM GRANAT Kabupaten Majalengka sejak Pebruari 2004 sampai dengan Desember 2009 telah 7orang tewas serta 3 orang dirawat di Rumah Sakitdiduga karena Over Dosis (OD) mengonsumsi pil Dextro ini, mereka rata-rata berusia 14-23 tahun.

KONSER FIVE MINUTES RICUH

Majalengka - Tawuran antar penonton mewarnai konser grup band Five Minutes, Sabtu (27/11) sore. Tawuran sudah terjadi sejak konser dimulai. Puluhan penonton yang di duga menjadi biang tawuran di amankan aparat kepolisian untuk menghindari aksi kericuhan berlanjut.

Konser grup band asal Jakarta yang digelar di lapangan GGM Majalengka juga menampilkan grup band Vagetoz, namun begitu Five Minutes mulai melantunkan musiknya, tawuran langsung terjadi. Tidak jelas siapa yang mulai. Petugas kepolisian yang dengan sigap mengamankan pelaku tawuran yang diduga sebagai pemicu tawuran.

Tawuran tidak hanya terjadi sekali dua kali. Sepanjang konser yang di gelar salah satu bank pemerintah daerah tersebut, nyaris tak henti-hentinya tawuran dan perkelahian antar penonton. Sejumlah kayu yang di gunakan untuk mengikat atribut bendera grup band juga disita petugas dari penonton. "Ini berbahaya," ujar seorang anggota Polisi sambil menyita sebatang kayu.

Selama konser berlangsung setidaknya ada puluhan orang yang diamankan petugas kepolisian. Mereka kemudian di kumpulkan di sebelah panggung konser. Dua orang penonton juga tampak mengalami luka dibagian kepala akibat tawuran tersebut.

Bahkan pada akhir pertunjukan, polisi kembali di buat sibuk dengan aksi keributan penonton di depan Kantor DPD Golkar Majalengka Jl.KH.Abdul Halim dengan salah seorang anggota TNI yang hendak pulang namun tiba-tiba berserempetan dengan motor penonton. Beberapa menit kemudian keadaan berhasil di kuasai Polisi.

KAPOLRES MAJALENGKA KUMPULKAN TOKOH LINTAS AGAMA

Majalengka - Dalam menghadapi persiapan pengamanan operasi lilin lodaya 2010 dan tahun baru 2011 dapat berjalan lancar dengan dukungan semua pihak terutama sebelum dan paska peringatan Natal, Kapolres Majalengka AKBP.Sony Sonjaya, S.IK Jum'at (26/11) sore mengumpulkan tokoh lintas agama.

Kapolres Majalengka didampingi Wakapolres Kompol Syahirul Hatta, S.IK meminta kepada seluruh tokoh agama supaya duduk bersama dan saling berkomunikasi dengan tokoh agama lainnya untuk menghindari konflik antar pemeluk agama, terutama menjelang natal dan tahun baru 2011.

Dalam pertemuan tersebut, selain tokoh agama dari Islam, Kristen,Budha, para pimpinan Pondok Pesantren, organisasi kemahasiswaan, sejumlah Ormas termasuk Ormas Islam ikut hadir.

Menurut Kapolres, pertemuan tersebut dilakukan untuk menjaga kerukunan antar umat beragama di wilayah Majalengka, terutama menjelang pelaksanaan operasi lilin lodaya 2010 dan tahun baru 2011, selain itu diharapkan dapat mencegah dan mendeteksi dini segala bentuk kerawanan kamtibmas agar tetap kondusif.

HATI-HATI PENIPUAN CATUT NAMA PEJABAT MINTA TRANSFER UANG

Majalengka - Masyarakat harus ekstra hati-hati. Pasalnya modus penipuan mengatasnamakan pejabat yang meminta ditransfer sejumlah uang kembali marak akhir-akhir ini.

Demikian himbuan tersebut sebagaimana dikatakan oleh Kapolres Majalengka AKBP Sony Sonjaya, S.IK, dalam statusnya di situs jejaring sosial facebook , Rabu (24/11).

Kapolres menyebutkan, modus tersebut memang bukan hal yang baru akan tetapi masyarakat perlu waspada dan mengantisipasi akan hal tersebut apalagi saat ini sedang dilaksanakannya proses penerimaan CPNS baik di Kabupaten Majalengka maupun Kota/Kabupaten lainnya di Jawa Barat.

"Masyarakat harus waspada, karena aksi penipuan serupa yang mencatut nama pejabat yang minta ditransfer sejumlah uang kembali marak," ujar Sony.

Untuk layanan gangguan kambtibmas di wilayah Kabupaten Majalengka, kata Kapolres, masyarakat dapat memberikan masukan baik berupa informasi maupun masukan saran dan kritik di Call Center Polres Majalengka dengan Nomor 0233-281221 atau SMS ke 9123, atau di situs jejaring social facebook Polres Majalengka dan situs Polres Majalengka www.polresmajalengka.web.id.

Senin, 22 November 2010

GELAPKAN DANA BENCANA ALAM, SEKDES WANGKELANG DI POLISIKAN

Majalengka - Diduga menggelapkan dana Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) tahap pertama tahun 2009 sebesar Rp.30,9 juta yang diperuntukan rehabilitasi rumah masyarakat yang rusak akibat bencana gempa bumi, oknum Sekretaris Desa berinisial OH (35), Desa Wangkelang, Kecamatan Cingambul, Kabupaten Majalengka dilaporkan ke Polisi.

Berdasarkan data yang diperoleh pihak kepolisian peristiwa ini bermula pada Senin (2/8) lalu terlapor selaku Sekertaris desa wangkelang mendapatkan Dana Bantuan Langsung Masyarakat ( BLM ) tahap pertama tahun 2009 untuk rehabilitasi rumah masyarakat yang rusak akibat bencana gempa bumi sebesar Rp 488 juta dengan rincian bantuan rusak berat sebesar Rp 71,4 juta untuk 25 rumah dan rusak sedang sebesar Rp 298,9 juta untuk 49 rumah serta rusak ringan sebesar Rp 86,8 juta untuk 124 rumah.

Rupanya, terlapor dalam membagikan dana tersebut kepada masyarakat tidak sesuai dengan juknis dan juklaknya sehingga dana tersebut yang seharusnya di bagikan semua kepada masyarakat malah disunat oleh terlapor dengan total jumlah potongan sebesar Rp 30,9 juta. Masyarakat yang mengetahui uangnya telah dipotong lantas kemudian melaporkannya ke Polisi.

Kapolres Majalengka AKBP Ir Sony Sonjaya SIk melalui Kasat Reskrim AKP Luhut Sitohang saat dikonfirmasi wartawan, Jum'at (19/11) sore membenarkan pihaknya sedang melakukan penyelidikan atas kasus penyelewangan dana bencana alam tersebut.

"Kasus ini masih kami lakukan penyelidikan oleh penyidik unit Tipikor serta masih memeriksa sejumlah saksi-saksi termasuk terlapor," ujarnya singkat.

Senin, 15 November 2010

Polisi Masih Selidiki Pembobolan Dana Jamkesmas

Majalengka - Pembobolan rekening Jamkesmas milik RSUD Cideres senilai Rp2,4 Miliar di BRI Cabang Majalengka masih terus diselidiki jajaran Kepolisian Resor (Polres) Majalengka. Hingga kini, sudah ada 12 saksi yang dimintai keterangan.

Ke-12 orang yang sudah dimintai keterangan tersebut, adalah satu orang dari Kemenkes RI, tiga orang dari RS Cideres, empat orang dari BRI, dan empat orang dari pihak Kelurahan dan Kecamatan dimana alamat pelaku yang diketahui bernama Arif Firmansyah dan Yulianti Sumiarsah.

Kapolres Majalengka, AKBP Sonny Sonjaya SIk didampingi Kasat Reskrim AKP Luhut Sitohang kepada sejumlah wartawan cetak dan elektronik diruang kerjanya mengatakan hasil penyelidikan bahwa identitas para pelaku adalah fiktif.

Berdasarkan keterangan pihak Kemenkes, Kapolres menyebutkan dua pelaku Arif Firmansyah dan Yulianti Sumiarsa bukanlah orang Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.

Demikian juga dari keterangan pihak Kelurahan dan Kecamatan di Kelapa Gading dan Cempaka Putih- Jakarta, mereka tidak punya warga bernama Arif dan Yuli.

"Setelah kami cross check ke Kemenkes ternyata tidak pernah ada pejabat atau pegawai dengan nama dua orang tersebut, begitupun pihak Kelurahan dan Kecamatan Kepala Gading dan Cempaka Putih" ujar Sony.

Sony menambahkan, untuk memastikan bukti surat dan tandatangan palsu atau tidak yang digunakan para pelaku untuk mencairkan dana jamkesmas pihaknya akan meminta keterangan saksi ahli dari Bank Indonesia.

"Untuk membuktikan palsu atau tidak harus berdasarkan keterangan saksi ahli, untuk itu hari ini kita akan meminta keterangan Bank Indonesia, " katanya.

Lanjut Kapolres, pihaknya sudah meminta pemblokiran rekening atas nama kedua pelaku misterius ke Bank Mandiri, dimana kedua pelaku memindahkan dana jamkesmas.

"Rekening atas nama Arif di Bank Mandiri sudah tidak ada saldo, sementara rekening atas nama Yulianti masih tersisa sekitar Rp 740 juta, kita sudah minta pemblokiran " tegasnya.

Sementara itu, pihak BRI Cabang Majalengka saat akan diminta konfirmasinya tidak ada satupun karyawan atau Manajer yang mau menemui rombongan wartawan.

Menurut Satpam BRI Cabang Majalengka, Dodo Syuhada menyebutkan bahwa Kepala Cabang BRI Majalengka, Andi berada di Kanwil Bandung untuk serah terima jabatan, begitupun Manajer Operasional Mely sudah resmi pindah sejak, Senin (15/11) ini digantikan oleh Nyoman dari BRI Cabang Cirebon.

Penggantian dua pejabat BRI Majalengka ini diduga terkait kasus pembobolan rekening Jamkesmas milik RSUD Cideres Kabupaten Majalengka.

"Maaf mas tidak ada yang bisa nemui karena pa andi berada di Bandung dan bu Melly sudah diganti hari ini, " kata Dodo.

Jumat, 12 November 2010

Peringatan Hari Pahlawan Nasional

Dalam peringatan hari Pahlawan Nasional 10 Nopember 2010, Kapolres Majalengka menjadi Inspektur Upaca pada acara ziarah dan tabur bunga di Taman Makan Pahlawan Sawala Kadipaten, kegiatan tersebut di ikuti oleh dinas dan instansi terkait, dan para Muspida serta Muspika yang ada di Kabupaten Majalengka, kegiatan Ziarah dan tabur bunga memang secara rutin dilaksakan menjelang peringatan hari-hari besar Nasional guna untuk mengenang arwah para Palawan yang telah berjuang dan gugur mendahului kita.

Rabu, 10 November 2010

Kasat Intelkam, "Jaga Kondusifitas "

Majalengka - Kepala Satuan Intelijen Keamanan (Intelkam) AKP.Maman Abdurrahman mengingatkan para pelajar jangan pernah untuk mencoba dan penasaran dengan jenis narkoba, karena selain berbahaya juga merugikan diri sendiri.

Demikian amanat yang disampaikan olehnya saat menjadi pembina upacara senin, (8/11) pagi dilapangan upacara SMK Pariwisata Jl.Suma- Majalengka.

Maman mengatakan tugas pelajar adalah untuk belajar secara sungguh-sungguh agar meraih masa depan yang lebih baik bukan bermalas-malasan.

"Masa depan ada ditangan adik-adik semua, untuk itu sebagai orang tua, dan sekaligus anggota Polri saya berpesan agar jauhi segala bentuk perbuatan,tindakan yang merugikan masa depan, " kata Maman.

Tambahnya, untuk menjaga kondusifitas lingkungan terutama sekolah, setiap siswa dan siswi harus tetap menegakan, menjalan peraturan sekolah misalnya, tidak membolos saat jam pelajaran, berpakain sopan serta menjaga nama baik sekolah dimana pun berada.

Maraknya siswa yang terlibat dalam geng motor akhir-akhir ini dibeberapa kota/kabupaten, Maman kembali berpesan agar siswa SMK Pariwisata tidak ikut terlibat dalam geng motor, "Silahkan ikut dalam organisasi kesiswaan yang bersifat positif dan bisa menunjang masa depan, misalnya olahraga, "ujarnya.

Beradasarkan pantauan majalengka-online.com, tampak siswa-siswi serta jajaran guru di SMK Pariwisisata Majalengka ini khusyuk mendengarkan dan menyimak pesan pembina upacara.

Beberapa siswa yang kesiangan datang terlihat ikut berbaris namun ditempatkan terpisah dihalaman bukan dilapangan.

Selasa, 09 November 2010

Sosialisasi Kondisi Kamtibmas melalui Pesan Singkat

***INOVASI PELAYANAN

Waspadalah! Selama Oktober telah terjadi 16 Lakalantas sepeda motor, 7 tewas, 8 luka berat, 13 luka ringan, seluruhnya warga Majalengka. Mari kita patuhi peraturan lalu lintas demi keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas. Gunakan helm pengaman & perhatikan kecepatan kendaraan anda, wassalam”

Demikian salah satu pesan yang dikirim oleh Kapolres Majalengka AKBP Sony Sonjaya SIK kepada ribuan warga di Kabupaten Majalengka, beberapa waktu lalu. Hampir setiap hari pesan melalui short massage service (SMS) dikirim kepada pejabat pemerintah mulai dari bupati,muspida, hingga ketua RT/RW dan berbagai eleman masyarakat. Apa tanggapan masyarakat atas kiriman SMS yang langsung dilakukan Kapolres Sony sejak baru menjabat kapolres Juli 2010 lalu?

Kepala Dusun (Kadus) I Jatiraga Desa/Kecamatan Kadipaten Awa Raswa mengatakan, sangat mendukung apa yang dilakukan Polres Majalengka dengan mengirim layanan informasi keamanan, ketertiban masyarakat (kamtibmas). Menurunya, selama ia 10 tahun jadi kadus, baru kali ini mendapatkan SMS langsung dari Kapolres. Dia menilai dengan cara itu Polres Majalengka menunjukan sikap terbukanya dan tidak lagi tertutup. Kadus Awa mengaku senang mendapatkan SMS dari kapolres itu, selain mengetahui kejadian di wilayah Kabupaten Majalengka, juga membuatnya lebih hati-hati. Lulusan SMA tahun 1986 ini menilai dengan dibukanya pengaduan melalui SMS masyarakat bisa masalah langsung.

Hal senada diungkapkan Kepala Desa (Kades) Cihaur Kecamatan Maja Dudi Kuswadi. Dirinya mendukung langkah yang dilakukan Polres dengan membuka layanan SMS dan telepon, termasuk dengan kiriman pesan SMS. Dikatakan, cara Polres Majalengka dalam memberikan informasi melalui layanan SMS, sangat positif dan harus terus dilakukan . Dia mengakui SMS yang diterimanya itu, di forward atau dilanjutkan kepada para pamong desanya. Hal itu dimaksudkan agar para perangkatnya juga mengetahui perkembangan kamtibmas dan lebih waspada. Dia berharap agar cara yang dilakukan kapolres ini terus dilakukan. “Saya tidak merasa bosan dan berharap cara penyebaran informasi melalui SMS dapat dilanjutkan,” kata Kades Dudi.

Pendapat serupa dilontarkan Kades Kodasari Kecamatan Ligung, M Solihin. Menurut Solihin dirinya kerap mendapatkan SMS dari kapolres tentang masalah kambtibmas. Dia mengaku salut dengan cara kapolres yang rajin memberikan informasi. Dia berharap hal itu dapat terus dilakukan agar komunikasi antara masyarakat dengan polisi semakin terbuka. “Kami berharap agar jajaran polisi juga lebih cepat tanggap terhadap masalah dimasyarakat seperti halnya pak kapolres,” katanya.

Kapolres AKBP Sony Sonjaya SIK membeberkan, masalah kamtibmas itu bukan hanya menjadi tanggung jawab polisi, tapi juga masyarakat. Sehingga, kata dia, masyarakat perlu dilibatkan dalam menjaga kamtibmas. Dibeberkan, kejahatan yang muncul bagaikan gunung es, yang belum muncul jauh lebih banyak. Diakuinya, kejahatan itu berada ditengah-tengah masyarakat. Dan yang memiliki kekuatan untuk mencegah adalah masyarakat itu sendiri. Disebutkan, masyarakat itu beraneka ragam, baik dari pendidikan, pemikiran maupun status sosial. Agar kita merasa, maka masyarakat harus diarahkan. Dan polisi salah satu yang mengarahkan masyarakat. ”Untuk mencegah kejahatan yang belum muncul, kita harus melibatkan masyarakat dengan cara mengingatkan dan mengarahkan untuk sama-sama mengawasi,” katanya.

Dalam pemikiran kapolres, saat ini siapa orangnya yang tidak punya HP, dari mulai orang tua hingga anak-anak kini sudah memilikinya. Peluang itu, lanjut dia harus dimanfaatkan polisi untuk mencegah terjadinya gangguan kamtibmas. Dengan minimnya anggota polisi di Kabupaten Majalengka, dirinya melihat peluang positif untuk menggunakan teknologi melalui HP untuk menjaga kamtibmas. Menurutnya, jumlah polisi di Kota Angin ini 1 : 1.200 (satu berbanding 1200, red). Sementara idealnya itu 1 : 400. Lalu dengan menggunakan struktur pemerintah dan tokoh masyarakat dari mulai bupati, camat, danramil, kapolsek, kades/lurah, kadus, hingga Ketua RT/RW. Termasuk kelompok penggerak yang memiliki massa banyak seperti kepala sekolah.

“Saat ini baru teraggret 1.400 nomor HP. Ketika ada informasi kamtibmas kami kirim secara langsung bekerjasama dengan operator seluler, agar pesan ini juga disebar serta ada timbal baliknya,” tutur suami dari Ela Komalasari yang telah dikaruniai 3 anak ini.

Tak hanya itu, pihaknya membuka layanan informasi dan pengaduan melalui nomor telepon (0233) 281221 dan layanan SMS 9123. Dengan dua nomor pengaduan ini, masyarakat akan lebih mudah untuk menghapalnya ketimbang harus menghapal seluruh nomor polsek. Dia terinsfirasi dengan di AS dengan nomor 911, Jepang 110. Menurutnya, langkah ini jauh lebih efektif dan efisien. Dan ketika ada informasi dari masyarakat, dirinya langsung meng-forward ke wilayah polsek bagiannya. Lalu, petugas langsung menghubungi pengirim untuk cross cek. Dia mengingatkan agar informasi yang dikirim tidak main-main dan fitnah. “Pasti pengaduan dan laporan masyarakat akan dapat respon. Sebab itu masyarakat juga tidak main-main atau memberikan informasi fitnah,” pesannya seraya menyebut sosialisasi nomor pengaduan dilakukan melalui selebaran, Koran Radar, pamphlet dan media lainnya.

Dijelaskan, cara seperti ini merupakan keempat kalinya dilakukan kapolres. Sebelumnya, ketika menjabat sebagai Wakapolres Simalungun Sumut, Kapolres Pematang Siantar dan Polwiltabes Bandung. “Ketika saya menjabat Kapolres Majalengka saya melakukannya demi terciptanya kamtibmas yang aman dan kondusif,” harapnya.

Cara Kapolres Satukan TNI/Polri

Untuk pertama kalinya, Kapolres Majalengka AKBP Sony Sonjaya SIK menjadi inspektur upacara di hadapan perwira dan jajaran anggota Kodim 0617 Majalengka, Senin (19/7) kemarin. Dengan tanpa teks, Kapolres Sony memberikan amanat kepada peserta upacara di halaman Makodim 0617 Majalengka. Hadir dalam kesempatan itu, Komandan Kodim 0617 Majalengka Letkol Inf Asep Nugraha. Disamping anggota TNI AD, sejumlah perwira dari Polres Majalengka juga mengikuti apel pagi.

Kapolres Majalengka AKBP Sony Sonjaya SIK menegaskan TNI dan Polri harus manunggal. Ditegaskan Kapolres Sony, kemanunggalan TNI dan Polri harus benar-benar dijaga dan dipelihara. Menurutnya, TNI dan Polri sama-sama aparat pemerintah yang tugasnya mengedepankan pelayanan kepada masyarakat. Dijelaskannya, TNI dan Polri memiliki struktur yang sama. Misalnya, di tingkat desa ada Babinsa dari TNI dan ada polisi kamtibmas. Ditingkat kecamatan ada koramil dan polsek. “Polri memiliki tugas perlindungan, pelayanan dan pengayoman terhadap masyarakat. Dan TNI mengamankan wilayah territorial,” beber Kapolres Sony dihadapan peserta upacara, dihalaman Makodim 0617 Majalengka.

Diingatkan dia, kalau polisi dan tentara bertengkar, maka masyarakat akan menilai aparat hukum sedang bertengkar. Dan media baik TV ataupun media cetak akan mempublikasikannya dengan besar-besar. Diingatkan dia, ada pihak yang menginginkan terjadinya instabilitas di negeri ini. Sebab itu, dia mengharapkan ada kebersamaan dan kemanunggalan antara TNI dan Polri. Dikatakan dia, kekompakan dan kebersamaan tidak hanya dilakukan oleh pimpinan saja, tapi juga perlu diikuti oleh seluruh anggota dan prajurit. Dia mengakui kalau TNI dan Polri yang masih memiliki rasa nasionalisme yang tinggi. Bagi pihak yang menginginkan terjadinya instabilitas, adanya kekompakan antara TNI dan Polri itu merupakan ancaman. “Mari kita jaga kemanunggalan dan kekompakan antara TNI dan Polri,” tegasnya.

Menurut Sony, digelarnya apel bersama antara Polri dan TNI ini bukan berarti terjadi pertikaian atau pertengkaran. Tapi, sebut dia, merupakan upaya untuk lebih meningkatkan kekompakan dan kebersamaan antara TNI dan Polri. Dia berharap kedepan apel bersama ini bisa diikuti oleh prajurit Yonif 321 dan Lanud S Sukani. “Kita akan keliling dan bergantian untuk melaksanakan apel bersama antara TNI dan Polri,” katanya.

Kamis, 04 November 2010

PENANGKAPAN TIGA TERSANGKA NARKOBA

Pada hari rabu tanggal 03 nopember 2010 jam 14.30 wib telah terjadi tindak pidana pelanggaran narkoba dengan TKP Blok Babakan Rt.02 / 09 Ds. Cidulang Kel.Cikijing Kab.Majalengka yg dilakukan oleh tersangka Didin Junaedi bin Junaedi, 30 thn penduduk Ds.cidulang Kel. Cikijing Kab. Majalengka dan saudara Agus Syarifudin, 28 th penduduk Ds. Rawa Kel. Cingambul Kab. Majalengka.

Penangkapan tersangka bermula dari adanya laporan masyarakat tentang dugaan pelaku yg meresahkan masyarakat, yaitu sdr Agus dan Didin yg sering mabuk-mabukan dan mengkonsumsi Narkoba, kemudian petugas Sat Narkoba melakukan penyelidikan untuk mengurai dan mengusut jaringan peredaran Narkoba dari masyarakat tersebut.

Dan ketika pada hari Rabu tanggal 03 nopember 2010 petugas mendapat informasi bahwa tersangka sedang berada dirumahnya dgn kondisi sedang minum-minuman keras sambil mengkonsumsi ganja, setelah mendapat informasi yg akurat selanjutnya melakukan penggerebekan dan di temukan di TKP dua orang tersangka yg sedang melinting ganja dan hendak di pakai (dihisap secara bersama-sama) selain satu linting ganja, juga di amankan satu paket sedang daun ganja kering terbungkus kertas putih.

Pengakuan kedua tersangka ganja tersebut diperoleh dengan cara membeli dari saudara ARIS penduduk bantarujaeg, selanjutnya petugas memburu sdr. Aris dirumahnya dan berhasil diamankan oleh petugas Polres Majalengka meskipun mendapatkan perlawanan dari tersangka Aris merupakan recidivis kambuhan dalam kasus penganiyaan dan pengeroyokan, sekarang ketiga pelaku ditahan di Mapolres Majalengka.